Saturday, February 8, 2020

Kota Jaipur India Menawan.

Jaipur - kota merah jambu Rajasthan, adalah salah satu magnet pelancongan India. Kota ini dibanjiri pelancong dari berbagai kelas, mulai dari penghuni hotel lima bintang sampai backpackers penghuni rumah tumpangan murah.

Jaipur disebut kota merah jambu kerana di balik benteng kota kuno, banyak bangunan berwarna merah jambu. 

Pada tahun 1876, ketika King Edward VII berkunjung, kota ini bersolek habis-habisan, menjadi kota cantik berwarna romantis – merah jambu.

Bangunan yang menjadi landmark adalah Hawa Mahal, istana tinggi dan megah, dilengkapi 953 lubang jendela. 

Hawa ertinya angin. Dari lubang jendela ini, angin berhembus, memberi kesejukan bagi yang berada di balik bangunan ini.

Saya berjalan-jalan di kota kuno ini, mengagumi jalannya yang lurus, berpetak-petak.

Di satu blok, semua kedai menjual makanan, blok lain khusus perhiasan, sampai kawasan khusus pertukangan besi, permaidani dan motorsikal.

Lalu lintas sangat padat, hon kenderaan sambung-menyambung. Penduduk hilir mudik ke pasar dan kuil. Kelihatan kaum wanita di sini berbaju warna-warni, pakaian orang gurun yang bercorak luar biasa.
Ada yang gincunya ungu gelap, membuat wajah gelapnya bertambah seram, ada pula yang bedaknya terlalu tebal sampai seperti orang sakit kulit.

Walaupun demikian, siapa yang tidak terkasima melihat gelora kaum wanita Rajasthan ini yang begitu dahsyat. Tudung tembus pandang menutup wajah mereka sepenuhnya, melindungi sang pemakai dari terik mentari.

Semua warna ada, mulai dari yang lazim seperti merah menyala dan kuning, sampai warna berani seperti ungu, biru dan hijau tua. Rioting colors, satu deskripsi warna-warni yang memberontak terhadap kegersangan gurun Thar.

Bagaikan pelangi di siang yang terik, kaum wanita gurun ini menghablurkan kesejukan.
Pelancong dan backpackers yang membanjiri kota kuno ini banyak mengubah wajah Jaipur dan keseharian Rajasthan. Ada simbiosis mutualisme di sini. 

Mereka datang ke tempat yang eksotis ini mencari ‘pencerahan’ dan misteri dunia yang tersembunyi di negeri kuno.

Jangan terkejut kalau di kota merah jambu ada pula barisan kedai burger, kios Internet, restoran spageti Itali, humus India, roti Jerman, sampai kedai menawarkan koleksi buku terpakai.

Jaipur memang meriah, penuh warna dan memukau mata demi untuk menyenangkan hati para pelancong asing yang mencari misteri India. 

Tradisi kuno yang melewati ratusan tahun di balik gerbang dan benteng kunonya. Turisme, dengan segala plus minusnya, membuatnya terus bertahan dalam zamannya.
Yamin Ismail 

Ingin melabuhkan tirai tentang India

No comments:

Post a Comment

Kejatuhan Maharaja Byzantine Constantipole di Tangan Al-Fateh

Kejatuhan kubu Constantinople dari kacamata seorang pengembara - Bahagian 2.  Sultan Muhammad Al Fateh walaupun berumor 21 tahun...